BAGIKAN
Gabriel Crismariu / Unsplash

Para ilmuwan menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 30-an lebih mungkin untuk melahirkan bayi kembar yang dikarenakan oleh evolusi.

Pada umumnya saat masa ovulasi, wanita akan melepaskan satu sel telur yang akan dibuahi oleh sperma hingga terjadi kehamilan. Namun, ada kalanya sel telur yang dilepaskan lebih dari satu dan itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu di antaranya usia ibu hamil di pertengahan 30-an. Temuan dari penelitian ini yang diterbitkan di jurnal Nature Ecology and Evolution, menjelaskan sejarah evolusi di balik fenomena ini.

Joseph Tomkins dari School of Biological Sciences University of Western Australia (UWA) mengatakan frekuensi terjadinya dari ovulasi ganda, di mana merupakan pelepasan dua sel telur pada bulan yang sama dari siklus menstruasi, telah berevolusi untuk menjaga kesuburan dari wanita.



“Pekerjaan kami menunjukkan bahwa kemungkinan peningkatan pelepasan dua sel telur seiring dengan bertambahnya usia wanita, yang disebabkan respon pengembangan terhadap penurunan terkait usia dalam kelangsungan hidup embrio,” kata Tomkins.

“Dengan menggunakan tes simulasi, kami dapat menunjukkan bahwa dalam populasi leluhur, evolusi akan mendukung skenario di mana dua sel telur dilepaskan tetapi hanya satu anak yang lahir, menunjukkan bahwa kelahiran kembar fraternal adalah produk sampingan dari seleksi alam untuk kesuburan, daripada sebuah cara untuk meningkatkan hasil reproduksi.”

Banyak negara yang telah menjumai bahwa peningkatan frekuensi kembar fraternal dalam beberapa dekade terakhir adalah sebagai hasil dari panduan teknik kehamilan, peningkatan gizi dan keterlambatan melahirkan hingga usia lanjut.



Tomkins dan Honorary Research Fellow Robert Black dari UWA, bekerja sama dengan para peneliti dari DePauw University di Amerika Serikat dan dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine untuk melakukan simulasi menggunakan pemodelan matematika.

Untuk menjelaskan pola naik dan turun kelahiran kembar terhadap usia ibu, para peneliti menemukan mayoritas wanita kemungkinan melepaskan dua se telur pada setiap siklus menuju akhir kehidupan reproduksi mereka. Namun, hanya sebagian kecil dari berbagai pembuahan yang menghasilkan kelahiran kembar.

“Penelitian ini menawarkan wawasan penting tentang bagaimana masa lalu evolusi kita masih memengaruhi kehidupan modern, dengan tingkat saudara kembar yang bertambah ketika wanita semakin menunda untuk melahirkan anak,” kata Tomkins.