BAGIKAN
(Credit: ASF-ID/Designboom)
(Credit: ASF-ID/Designboom)

Arsitektur Sans Frontières Indonesia (ASF-ID) telah menyelesaikan taman kanak-kanak yang terbuat dari bambu, terletak di antara dusun dan sawah di pedalaman Jawa Barat.

Arsitek dari organisasi nirlaba telah menggunakan bahan tradisional untuk struktur utama “Nur Hikmah” untuk alasan ekonomi dan lingkungan, tetapi juga karena sifatnya yang fleksibel, yang memungkinkan bangunan untuk melentur, menciptakan kondisi yang lebih ramah gempa.

(Credit: ASF-ID/Designboom)

ASF-ID mengembangkan desain untuk taman kanak-kanak baru – yang biasanya terletak di jalan yang sibuk di Tasikmalaya, sebuah kota di Jawa Barat – setelah serangkaian lokakarya yang dilakukan dengan administrator sekolah dan orang tua.

(Credit: ASF-ID/Designboom)

Setelah mendapatkan pendanaan pada akhir tahun 2017, para arsitek kini telah menyelesaikan pembangunan proyek, dibangun terutama dari bambu, yang terkenal kota ini. Untuk komponen struktural utama mereka telah menggunakan spesies Dendrocalamus Asper, sedangkan untuk komponen tersier, seperti kasau dan wall liner, mereka memilih spesies Gigantochloa Apus.

(Credit: ASF-ID/Designboom)

Sebagai bahan utama bangunan, bambu telah melewati perlakuan khusus sebelumnya agar tahan lebih lama, sementara lbangunan dibuat seperti panggung sehingga sawah yang berada di bawahnya tidak terganggu.

(Credit: ASF-ID/Designboom)

Rangka utama bambu telah dirancang terpisah dari sistem lantai untuk memungkinkan perluasan di masa depan. ASF-ID membangun taman kanak-kanak Nur Hikmah dengan visi hidup selaras dengan alam, sementara gedung baru mewakili pendekatan baru untuk material asli dan ‘telah membawa semangat baru kepada para guru, serta siswa, memotivasi mereka untuk turut peduli terhadap lingkungan,’ seperti catatan para arsitek.

(Credit: ASF-ID/Designboom)
(Credit: ASF-ID/Designboom)