BAGIKAN

Ditemukan di Antartika pada tahun 2011, sebuah fosil berupa objek bulat yang hampir menyerupai bola yang kempis, telah terabaikan tanpa analisis lebih lanjut dan menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Sejarah Alam Chili.

Ternyata, fosil tersebut adalah telur bercangkang lunak yang berasal dari sekitar 66 juta tahun yang lalu. Berukuran lebih dari 11 kali 7 inci, telur ini adalah telur bercangkang lunak terbesar yang pernah ditemukan dan telur hewan terbesar kedua yang diketahui hingga saat ini.

Para peneliti dari University of Texas di Austin melaporkan hasil studinya di jurnal Nature.



Spesimen ini adalah fosil telur pertama yang ditemukan di Antartika dan mendorong batas-batas bagaimana para ilmuwan besar berpikir telur bercangkang lunak dapat berkembang. Selain ukurannya yang mencengangkan, fosil ini dianggap penting karena para ilmuwan berpikir telur itu telah diletakkan oleh sejenis reptil laut raksasa yang telah punah, seperti mosasaur — sebuah penemuan yang berlawanan dengan pemikiran yang ada bahwa makhluk-makhluk seperti itu tidak bertelur.

“Telur ini asalnya dari hewan seukuran dinosaurus yang besar, tetapi sama sekali tidak seperti telur dinosaurus,” kata pemimpin penulis Lucas Legendre, dari Jackson School of Geosciences, UT Austin. “Ia sangat mirip dengan telur kadal dan ular, tetapi berasal dari kerabat yang benar-benar berukuran raksasa dari hewan-hewan ini.”

Diagram yang menunjukkan fosil telur, bagian-bagiannya dan ukuran relatifnya. Telur raksasa itu memiliki cangkang lunak. Ini ditunjukkan dalam warna abu-abu gelap dalam gambar, dengan panah menunjuk ke lipatannya dan sedimen sekitarnya ditampilkan sebagai abu-abu terang. Potongan melintang (kiri bawah) menunjukkan bahwa telur sebagian besar terdiri dari membran lunak yang dikelilingi oleh kulit luar yang sangat tipis. Siluet di kanan bawah menunjukkan ukuran telur relatif terhadap manusia dewasa. Kredit: Legendre et al. (2020)

Menggunakan seperangkat mikroskop untuk mempelajari sampel, Legendre menemukan beberapa lapisan membran yang mengkonfirmasi bahwa fosil itu memang telur. Strukturnya hampir tembus pandang. Sebuah telur yang akan cepat menetas yang dierami oleh berbagai jenis ular dan kadal saat ini, katanya. Namun, karena fosil telur itu telah menetas dan tidak terdapat kerangka di dalamnya, Legendre harus menggunakan cara lain untuk memperkirakan jenis reptil yang telah menetaskannya.



Dia menyusun sekumpulan data untuk membandingkan ukuran tubuh dari 259 reptil saat ini dengan ukuran telurnya. Lalu, ia menemukan bahwa reptil yang telah menetaskan telur itu akan memiliki panjang tubuh lebih dari 6 meter dari ujung moncongnya hingga ujung tubuhnya, tidak termasuk ekornya. Baik dalam ukuran maupun keterkaitannya dengan reptil yang masih hidup saat ini, reptil laut purba ini memiliki kesesuaian.

Credit: Francisco Hueichaleo, 2020.

Selain itu, formasi batuan di mana telur itu ditemukan, juga ditemukan kerangka bayi mosasaur dan plesiosaurus, bersama dengan spesimen yang telah dewasa.

“Banyak penulis berhipotesis bahwa tempat ini adalah semacam situs pembibitan yang terlindungi oleh perairan dangkal, sebuah lingkungan teluk di mana para bayinya akan memiliki keadaan yang tenang untuk tumbuh,” kata Legendre.

Bagaimana reptil kuno ini bisa bertelur? para peneliti memiliki dua gagasan yang sama kuat.

Pertama, penetasan telur di perairan terbuka, adalah sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa spesies ular laut dalam beranak. Kedua, reptil meletakkan telurnya di pantai dan bayi-bayinya yang baru menetas, akan segera bergegas menuju laut sebagaimana yang dilakukan oleh bayi-bayi penyu.

Para peneliti mengatakan bahwa pendekatan ini akan tergantung pada beberapa manuver mewah oleh induknya karena reptil laut raksasa terlalu berat untuk menopang berat badan mereka di daratan. Peletakan telur akan membuat reptil mengibaskan ekornya di pantai namun sebagian besar telurnya tenggelam dan dilindungi oleh air.

“Kita tidak bisa mengesampingkan gagasan bahwa mereka menggerak-gerakkan ekornya di perairan pantai, hanya karena tidak ada yang seperti ini sebelumnya,” kata Clarke.