BAGIKAN

Seorang profesor membangun implan otak yang kabarnya bisa memperbaiki ingatan jangka pendek sebesar 15 persen dan memori kerja sebesar 25 persen. Perangkat ini bisa membuktikan perubahan hidup untuk segmen populasi yang terkena penyakit Alzheimer dan demensia yang sedang berkembang.

Dorongan Memori Bionik

Mulai dari Elon Musk, MIT hingga ke Departemen Pertahanan AS yang meneliti implan otak, nampaknya hanya masalah waktu saja sebelum perangkat semacam ini siap membantu manusia memperluas kemampuan secara alaminya. Sekarang, seorang profesor dari University of Southern California (USC) telah menunjukkan penggunaan implan otak untuk memperbaiki ingatan manusia, dan perangkat tersebut dapat memiliki implikasi besar untuk pengobatan salah satu penyakit paling mematikan.

Dong Song adalah profesor teknik biomedis penelitian di USC, dan dia baru-baru ini mempresentasikan temuannya tentang “prostesis memori” selama pertemuan Society for Neuroscience di Washington DC Menurut laporan New Scientist, perangkat ini adalah yang pertama untuk secara efektif perbaiki ingatan manusia.

Untuk menguji perangkatnya, tim Song meminta bantuan 20 relawan yang memiliki elektroda otak yang ditanamkan untuk pengobatan epilepsi.

Setelah ditanamkan pada relawan, perangkat Song dapat mengumpulkan data tentang aktivitas otak mereka selama tes yang dirancang untuk merangsang memori jangka pendek atau memori kerja. Para periset kemudian menentukan pola yang terkait dengan kinerja memori optimal dan menggunakan elektroda perangkat untuk merangsang otak mengikuti pola tersebut selama tes selanjutnya.

Berdasarkan penelitian mereka, stimulasi tersebut meningkatkan ingatan jangka pendek sekitar 15 persen dan memori kerja sekitar 25 persen. Ketika para peneliti merangsang otak secara acak, kinerja memburuk.

Seperti kata Song kepada New Scientist, “Kami menulis kode saraf untuk meningkatkan fungsi memori. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya.”

Masalah Yang Meningkat

Sementara memori yang lebih baik bisa bermanfaat bagi siswa yang menghafal untuk tes atau masalah dengan mengingat nama, alat ini bisa jadi merubah hidup bagi orang-orang yang menderita demensia dan Alzheimer.

Seperti yang dicatat Bill Gates ketika mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan $ 100 juta uangnya sendiri untuk penelitian demensia dan Alzheimer, penyakit ini adalah masalah multi level yang diposisikan semakin parah.

Usia adalah faktor risiko terbesar untuk Alzheimer, menurut Alzheimer’s Association, dengan mayoritas penderitanya berusia di atas 65 tahun. Dengan kemajuan dalam bidang kedokteran dan kesehatan terus meningkat, berapa lama kita hidup, segmen populasi tersebut berkembang secara dramatis.

Peningkatan jumlah penderita demensia potensial ini bisa mahal baik secara finansial maupun emosional. Pada tahun 2016, total biaya perawatan kesehatan dan perawatan jangka panjang bagi mereka yang menderita demensia dan penyakit Alzheimer diperkirakan mencapai $ 236 miliar, dan menurut Alzheimer’s Association, semakin parah kerusakan kognitif seseorang, semakin tinggi tingkat depresi pada mereka.

Tentu saja, pengujian lebih lanjut diperlukan sebelum perangkat Song dapat disetujui sebagai pengobatan untuk demensia atau Alzheimer, namun jika dapat membantu pasien tersebut mendapatkan kembali sebagian dari fungsi memori mereka yang hilang, dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh pasien sendiri, tapi keluarga mereka dan ekonomi pada umumnya.