BAGIKAN
(pixabay)

Ecdysterone adalah bahan kimia yang ditemukan pada serangga, beberapa hewan yang hidup di air, dan beberapa tanaman. Biasanya digunakan untuk obat-obatan untuk meningkatkan massa otot dan meningkatkan kinerja atletik. Bahan ini secara alami terdapat pada hormon steroid merupakan zat yang juga ditemukan pada bayam.

Sejak tahun 1980, zat ini telah digunakan sebagai suplemen pertumbuhan otot. Dan selama bertahun-tahun, efek dari suplemen ini dianggap memiliki efek apapun terhadap peningkatan massa otot. Dan hasil riset terbaru yang mengujicobakan zat ini pada tikus, membuktikan bahwa zat tersebut ternyata memang bisa meningkatkan pertumbuhan otot.

Dalam sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di Archives of Toxicology, tim peneliti mengujicobakan pengaruh dari ecdysteroid pada manusia. Penelitian ini melibatkan 46 pria muda (enam diantaranya kemudian mengundurkan diri) pada sebuah program latihan kekuatan dan terbagi dalam beberapa kelompok yang semuanya menerima suplemen yang mengandung ecdysteron, plasebo atau tidak diantara keduanya. Semua partisipan telah melakukan setidaknya satu tahun latihan barbell dan mampu melakukan tiga macam latihan dasar kekuatan: back squats, deadlifts, dan bench press. Program ini berlangsung selama 10 minggu.




Hipotesis kami saat itu adalah kami bisa melihat adanya kemajuan setelah program latihan berakhir, dan hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa efek dari suplemen ini melebihi apa yang kami perkirakan sebelumnya,” kata Maria Parr, dari Berlin University’s Institute of Pharmacy.

Kelompok yang mengkonsumsi suplemen, mendapatkan dosis 200 miligram atau 800 miligram per hari. Para partisipan dalam kedua kelompok ini mengalami penambahan massa otot sekitar 1,5 sampai 2 kilogram, dan kedua kelompok ini juga mengalami peningkatan performa pada bench press satu repetisi.

“Kami merekomendasikan zat ini pada WADA (the World Anti-Doping Agency) dalam laporan kami, untuk dimasukkan kedalam daftar zat doping. Menurut kami, apabila zat ini menyebabkan peningkatan performa, maka pemakaiannya harus dibatasi,’ kara Parr.




Tim peneliti memastikan bahwa suplemen tersebut tidak mengandung zat anabolik lain didalamnya, dan efek yang dihasilkan benar-benar berasal dari zat ecdysterone. Mereka juga melaporkan bahwa suplemen tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan kadar racun di organ hati atau ginjal. Dengan khasiatnya yang memberikan efek positif pada tubuh tanpa efek samping, maka diyakini akan banyak orang yang tertarik menggunakan suplemen ini untuk peningkatan performa dan penambahan massa otot.

Dan apakah hanya dengan mengkonsumsi bayam, maka massa otot dan performa tubuh bisa meningkat?? Tentu saja tidak. Dosis perhari dari ecdysterone dalam Western diet adalah sekitar 1 miligram, dan bagi seorang binaragawan dosisnya ditambah menjadi 1000 kali lebih tinggi. Dan juga penting untuk dicatat,bahwa ukuran sampel dari penelitian ini sangat kecil dan hanya difokuskan pada pria.