BAGIKAN
(C. Kerfant; Hirox: C2RMF, N. Mélard).

Penggalian arkeologis yang dilakukan di sebuah gua di Perancis menambahkan bukti tentang kecerdasan dari manusia purba Neanderthal yang telah punah, dari yang umumnya diperkirakan. Para peneliti menemukan sehelai serat berukuran kecil yang berasal dari 40.000 hingga 52.000 tahun yang lalu. Temuan ini membantu para ilmuwan untuk lebih memahami kemampuan kognitif Neanderthal selama mereka di Bumi antara 30.000 hingga 300.000 tahun yang lalu.

Potongan serat itu panjangnya hanya 6 milimeter dan tebalnya 0,5 milimeter yang terbentuk dari tiga helai benang yang dipintal. Sebuah penemuan untuk pertama kalinya terjadi karena berbagai peninggalan dari era Paleolitikum Tengah biasanya berupa objek yang memiliki ketahanan terhadap waktu, seperti peralatan yang terbuat dari batu atau tulang. Bahan-bahan yang mudah lapuk akan hancur dalam ribuan tahun saja.

Bagaimanapun serat ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, menurut penulis makalah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.



Serat ini mungkin telah menjadi bagian dalam penggunaannya untuk membuat pakaian, tikar, tali perahu, dan barang-barang penting lainnya yang diperlukan untuk bertahan hidup saat itu. Setidaknya, hal ini bisa menjadi bukti tertua dari teknologi tekstil yang telah ditemukan dalam perkembangan peradaban manusia.

Para penulis memperkirakan bahwa serat ini mungkin sisa-sisa dari semacam tali pengikat, meskipun ukurannya terlampau kecil untuk meyakinkan dugaan.

Di situs penggalian Paleolitikum Tengah yang telah dilakukan sejak tahun 2006, potongan serat ditemukan melekat pada peralatan batu Levallois yang telah terkubur sedalam 3 meter di bawah permukaan tanah modern.

Dalam memproduksi serta memanfaatkan tali yang disusun dari lilitan serat alami, menunjukkan bahwa Neanderthal harus memahami sumber daya alam dari tumbuhan penghasil serat. Selain itu dalam melilit serat setidaknya telah melibatkan pemahaman matematika dasar



Secara umum, Neanderthal dianggap kurang maju secara teknologi dibandingkan dengan manusia modern. Namun, seiring waktu ditemukan berbagai bukti yang menunjukkan bahwa mereka telah mengembangkan peralatan canggih pada zamannya. Jika sumber makanan dari laut dapat memperkaya otak, maka Neanderthal adalah pelopor dalam mengeksploitasi sumber kekayaan laut. Selain dijadikan makanan, cangkang kerang dijadikan sebagai hiasan, menandakan apresiasi karya seni dan simbolis telah ada pada masa ini. Bahkan mereka juga menaburkan bunga di pemakaman rekannya yang meninggal, yang hingga kini masih terpelihara oleh manusia modern.

Para peneliti menambahkan dalam tulisannya, pembuatan tali menyiratkan pemahaman kognitif berhitung dan memori operasional konteks sensitif. Mengingat pengungkapan dari seni dan teknologi Neanderthal yang sedang berlangsung, sulit untuk melihat bagaimana kita dapat menganggap Neanderthal sebagai apa pun, selain kecerdasan kognitif yang sebanding dengan manusia modern. gagasan bahwa Neanderthal secara kognitif lebih rendah daripada manusia modern menjadi semakin tidak dapat dipertahankan.