BAGIKAN

Dipengaruhi oleh tema festival seni publik Taipei 2017, ‘kisah sungai’, duo Portugal Italia Moradavaga telah merancang instalasi akustik interaktif dengan dampak visual yang kuat yang bisa beresonansi dengan nuansa air dari jalur kuno sungai Keelung yang imajinatif.  ‘Kraki’ didasarkan pada deskripsi yang ditemukan sejak akhir abad ke-13 tentang makhluk laut legendaris bernama ‘kraken’ yang mungkin mengilhami Herman Melville dan Jules Verne pada beberapa tulisan mereka yang paling terkenal, seperti “Moby Dick” dan “20.000 leagues under the sea”.

Pipa-pipa memungkinkan orang untuk mendengar suara mereka bergema ke tengah-tengah struktur

Setelah instalasi ‘Vernie’ tahun lalu di pulau São Miguel di Azores, cumi raksasa Moradavaga menemukan dirinya di Taipei. Instalasi seni raksasa memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi satu sama lain dengan berbicara dan mendengar melalui ujung tentakel dan mata makhluk air raksasa ini. Duo kreatif percaya bahwa dalam waktu dekat, cumi-cumi raksasa atau hewan sejenis dapat ditemukan secara acak di berbagai lokasi di seluruh dunia, sebagai semacam duta imajiner laut.

Moradavaga diundang untuk berpartisipasi dalam Festival Seni Publik Taipei 2017 ‘Kraki’ cumi-cumi raksasa adalah kakek buyut ‘Vernie’, yang terlihat tahun lalu di kepulauan Azores Orang bisa berbicara dan mendengar melalui tangan-tangan Kraki ‘Kraki’ didasarkan pada deskripsi yang ditemukan sejak akhir abad ke-13 tentang makhluk laut legendaris bernama ‘kraken’ Moradavaga percaya bahwa dalam waktu dekat, cumi-cumi raksasa atau hewan sejenis dapat ditemukan secara acak di berbagai lokasi di seluruh dunia Instalasi terbuat dari pelindung kabel oranye Setiap tentakel dapat mencapai panjaang 15 meter Lokasi instalasi berada di Taman Meilun di Taipei, Taiwan Instalasi berfungsi sebagai alat komunikatif yang hidup untuk orang yang lewat dari berbagai usia