BAGIKAN
Anjing dan wanita
Olivia Hutcherson / Unsplash

Ada beberapa faktor yang mungkin telah berperan dalam menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, antara manusia dan anjing. Yaitu, suhu dan perburuan. Namun, sesuatu yang tak terpikirkan sebelumnya adalah, bahwa hubungan antara anjing dan wanita yang saling menguntungkan lebih berperan dibandingkan dengan pria.

Anjing didomstikasi oleh manusia sejak lama dan hidup berdampingan sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu. Anjing bahkan dianggap memahami perasaan manusia, meskipun tidak semua orang mampu menjadi penyayang hewan.

Para peneliti kini menelaah lebih jauh tentang keterkaitan antara manusia dengan anjing. Di mana penelitian yang terkait, dianggap masih sangat sedikit. Mereka menulusuri berbagai koleksi dokumen etnografi di database Human Relations Area Files, dan menemukan ribuan penyebutan tentang anjing.

“Kami menemukan bahwa hubungan anjing dengan wanita mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada ikatan anjing-manusia daripada hubungannya dengan pria,” kata antropolog Jaime Chambers dari Washington State University (WSU).

Mereka menemukan data-data lebih dari 844 ahli etnografi. Di mana telah mengamati terhadap 44 masyarakat tradisional tertinggal, dari seluruh dunia. Mengkaji lebih dalam budaya ini, dapat memberikan wawasan tentang bagaimana hubungan anjing-manusia berkembang, kata Chambers.

Hasil dari penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Ethnobiology. 

“Manusia lebih cenderung menganggap anjing sebagai sosok seseorang jika anjing memiliki hubungan khusus dengan wanita. Mereka lebih cenderung diikutsertakan dalam kehidupan keluarga, diperlakukan sebagai subjek kasih sayang dan secara umum, orang lebih menghargai mereka.”

“Masyarakat modern kita, hanyalah secuil dari rentetan waktu sejarah manusia,” katanya. “Yang benar adalah bahwa hubungan manusia-anjing tidak terlihat seperti pada masyarakat industri Barat untuk sebagian besar sejarah manusia, dan dengan mengamati masyarakat tradisional, dapat menawarkan wawasan yang lebih luas.”

Para peneliti mencatat contoh spesifik yang menunjukkan kegunaan, atau manfaat, anjing bagi manusia, dan kegunaan manusia terhadap anjing serta “kepribadian” anjing — ketika anjing diperlakukan bagaikan manusia, seperti diberi nama, dibiarkan tidur di tempat tidur yang sama. Bahkan, berduka saat mereka meninggal.

Sebuah pola muncul yang menunjukkan ketika wanita lebih terlibat dengan anjing, kegunaan manusia terhadap anjing meningkat. Dan, begitu pula dengan kepribadian anjingnya.

Selain itu, para peneliti menemukan hubungan anjing dengan manusia yang terkait dengan suhu dan iklim. Semakin hangat iklim secara keseluruhan, anjing menjadi cenderung kurang berguna bagi manusia.

“Suhu tubuh mereka lebih tinggi daripada manusia, dan hanya sedikit berolahraga dapat membuat mereka kepanasan di hari yang panas. Kami melihat kecenderungan bahwa mereka kurang bermanfaat bagi manusia di lingkungan yang lebih hangat.” kata Robert Quinlan, profesor antropologi dari WSU

Quinlan mencatat ada beberapa pengecualian untuk ini dengan beberapa budaya pecinta anjing di daerah tropis, tetapi itu adalah tren yang cukup konsisten.

Berburu juga tampaknya memperkuat hubungan anjing-manusia. Dalam suatu budaya perburuan dengan anjing, mereka lebih dihargai oleh partner manusianya. Mereka lebih tinggi dalam ukuran kegunaan anjing bagi manusia, dan dalam kepribadiannya. Namun, nilai-nilai tersebut menurun ketika produksi pangan meningkat. Baik itu dengan menanam tanaman maupun memelihara hewan ternak.

Temuan ini tampaknya bertentangan dengan persepsi umum tentang anjing penggembala yang bekerja bersama dengan manusia. Namun, Quinlan mencatat bahwa di banyak budaya, anjing penggembala sering bekerja sendirian, sedangkan berburu membutuhkan kerja sama yang lebih intens.

Studi ini menambahkan bukti pada teori evolusi bahwa anjing dan manusia memilih satu sama lain, daripada teori yang lebih tua bahwa manusia dengan sengaja mencari anak serigala untuk dibesarkan sendiri. Bagaimanapun, ada manfaat yang jelas bagi anjing, kata Chambers.