BAGIKAN
[Credit : Tomas Muller]

Para ilmuwan melakukan pengamatan terhadap berbagai gelombang seismik dari dalam Bumi. Hasilnya, didapatkan sebuah kondisi yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Terungkap bahwa pada inti bumi terdapat suatu lapisan tebal dari debu-debu logam.

Adanya kontradiksi data seismik dan model dari inti planet bumi, tidak pernah terpecahkan selama ini. Gelombang seismik bergerak lebih cepat dari yang diperhitungkan. Melewati lapisan atas inti bumi di belahan bumi bagian timur. Kemudian, semakin lambat ketika mencapai lapisan luar inti bumi.

Hasil riset ini telah dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research: Solid Earth.




Dari pengamatan, diperkirakan hal ini disebabkan oleh adanya semacam “salju”. Berupa kristal-kristal besi, terus berjatuhan dari dasar inti bumi bagian luar dan terakumulasi hingga membentuk sebuah lapisan. 

Hasil ini tidak hanya menjelaskan beberapa hal tentang kondisi geologis planet kita. Ini juga bisa menjelaskan bagaimana planet-planet lain yang memiliki kondisi mirip dengan planet kita terbentuk.

“Suatu hal yang tidak biasa yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” kata ahli geokimia Nick Dygert, dari University of Tennessee, AS.

“Ternyata, terjadi “hujan salju” di dalam inti bumi terluar yang turun hingga mencapai inti bumi terdalam. Mencapai jarak hingga ratusan kilometer.”

Berkolaborasi dengan tim peneliti dari university of Texas di Austin dan ahli fisika dari Sichuan University di China. Dygert melakukan penelitian tentang gelombang seismik dari dalam perut bumi. Mereka menemukan bagaimana sebuah cairan kental memberikan efek. Terbuat dari campuran logam besi, cairan ini menyebabkan aliran gelombang seismik yang keluar dari dalam inti bumi. Sesuatu yang akan ‘terdengar’ berbeda dari biasanya.




Pendapat yang sama juga pernah diajukan jauh sebelumnya. Oleh Stanislav Iosifovich Braginski pada awal tahun 1960an. Sejak itu dilakukan studi tentang teori ini selama beberapa dekade. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana mekanisme dari proses pergerakan perpindahan energi panas dari dalam inti planet kita.

Model inti bumi yang diselimuti oleh salju logam telah menjadi salah satu ide yang selalu muncul setiap waktu. Terutama saat para ilmuwan berusaha menjelaskan apa yang juga terjadi di inti Mars. Sesuatu yang bukan hanya terjadi di inti planet kita saja.

Dan sayangnya, kondisi tekanan dan temperatur yang ada di bagian perbatasan dari inti terdalam dan disekeliling inti luar tidak memungkinakan adanya partikel-partikel kecil mineral untuk mengkristal.

Setidaknya, itu yang semua orang pikirkan selama ini. Dygert dan rekan-rekannya menggunakan data-data fisika mineral terbaru. Terungkap bagaimana senyawa-senyawa yang terdiri dari besi, silikon dan oksigen bisa merubah bentuk. Dari bentuk cairan menjadi padatan pada temperatur yang tepat.

Proses ini kurang lebih sama dengan proses kristalisasi mineral yang ditemukan pada lapisan bumi yang dekat dengan permukaan. Tetapi, dengan tekanan yang lebih besar dan temperatur yang lebih panas.



“Lapisan metalik inti bumi bergerak seperti sebuah wadah magma yang selama ini kita ketahui terjadi pada lapisan kerak bumi,” kata Jun-Fu Lin dari University of Texas, Austin.

Peristiwa hujan salju logam ini tidak hanya menghasilkan material yang akan memperlambat aliran gelomban seismik. Tapi, menjelaskan mengapa inti bumi tidak berbentuk bulat secara sempurna.

Bentuk permukaan pada batas inti dalam bumi tidaklah mulus sempurna. Mungkin bisa mempengaruhi pergerakan energi panas dan aliran pada inti bumi,” kata Fisikawan dari Sichuan university Youjun Zhang.

Ilmuwan Geografi Bruce Buffet dari university of California,Berkeley, yang tidak terlibat dalam penelitian ini berpendapat. Model terbaru inti bumi ini bisa membantu kita untuk menjawab berbagai pertanyaan. Bagaimana bumi kita dan juga planet berbatu lainnya terbentuk.

“Dengan menggabungkan perkiraan dari model inti bumi terbaru dengan pengamatan anomali dari inti bumi kita, bisa ditarik kesimpulan tentang komposisi dari inti bumi yang berwujud cairan. Lalu, bisa dihubungkan dengan kondisi inti bumi sebelumnya saat planet terbentuk,” kata Buffet.



“Kondisi awal dari planet bumi adalah faktor yang penting yang memungkinkan bumi menjadi planet dengan kondisi seperti sekarang ini.”

Waktu jua yang akan membuktikannya. Apakah model bumi dengan hujan salju di bagian inti bumi benar-benar ada. Kita semua sangat ingin mengetahui bagaimana cara kerja dari inti bumi. Sehingga bisa menggerakkan medan magnetik bumi. Menggerakkan gunung berapi dan juga menyebabkan gempa bumi.

Untuk mengetahuinya kita tidak harus melihat langsung ke dalam bumi. Cukup dengan mendengarkan suara yang keluar dari ini bumi secara cermat. Kita mungkin akan bisa menangkap berbagai suara dari jantung bumi kita. Saat ia sedang bekerja, dan secara perlahan terus menua.