BAGIKAN
Armillaria gallica bisa sangat, sangat besar. [DAN MOLTER / CC BY-SA 3.0]

Pada akhir tahun 1980-an, di Crystal Creek, Michigan, ditemukan sekumpulan jamur yang menyebar di lantai hutan dan merayap pada akar pepohonan seluas 37 hektar. Pada saat itu, para peneliti percaya bahwa jamur madu atau Armillaria gallica ini berat keseluruhannya mencapai 110 ton dan telah berusia sekitar 1.500 tahun, ditetapkan sebagai organisme terbesar saat itu.

Sekarang, para peneliti dari Kanada dan AS kembali ke lokasi di mana jamur pernah ditemukan, dan meneliti ulang terhadap 245 sampel jamur dan memeriksa genomnya melalui studi mereka, hasilnya diterbitkan pada layanan pracetak bioRxiv.

James B. Anderson, seorang ahli biologi dari Universitas Toronto bersama tim menegaskan bahwa memang, seluruh jamur yang telah menyelimuti hutan hanyalah terdiri dari satu individu. Selain itu, usianya lebih tua dan lebih berat dari perkiraan sebelumnya. Jamur itu setidaknya berusia 2500 tahun dan beratnya mencapai 440 ton, setara dengan tiga ekor paus biru.

Untuk mencapai estimasi yang direvisi, para peneliti mempelajari susunan genetis dari sampel dan mempelajari tingkat pertumbuhan filamen hifa yang membantu penyebaran jamur. Urutan genetika dari 15 sampel juga mengungkapkan bahwa hanya 163 dari 100 juta basis genomnya yang telah berubah sepanjang waktu, artinya sangat stabil dari sudut pandang mutasi genetik.

Armillaria gallica [Dan Molter CC BY-SA 3.0]
Bagaimana jamur bisa sebesar itu? Apakah satu tudung dan batangnya mewakili satu individu jamur?

Bagian utama dari jamur adalah sulur di bawah tanah yang disebut miselium. Tergantung pada spesiesnya, sulur-sulur ini dapat mencari sumber makanannya dari tanah, bagian tanaman atau kayu yang membusuk. Dalam kasus jamur madu berukuran besar ini, mereka memiliki sulur hitam yang sangat tebal yang disebut rhizomorph, menurut Sarah Zhang di The Atlantic. Rhizomorph dapat menyebar hingga mencapai hingga bermil-mil jauhnya mencari kayu untuk dikonsumsi. Sementara jamur lainnya lebih memilih kayu yang sudah membusuk, jamur madu menginfeksi pohon yang masih hidup, sering kali membuat mati pepohonan selama beberapa dekade, dan terus memakannya meski sudah mati.

Spesies Armillaria adalah patogen hutan yang menghancurkan dan merupakan bagian dari organisme terestrial terbesar di Bumi. Mereka mencari makanan dari inang dan mencapai ukuran koloni yang sangat besar melalui rhizomorph, struktur multiseluler seperti akar dari penyebaran klonal, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari satu individu tertentu untuk memperoleh keseragaman genetik. Para rhizomorph, menurut para ilmuwan, adalah apa yang memungkinkan satu organisme Armillaria menjadi begitu besar. Sebuah studi genetik baru yang komprehensif menjawab pertanyaan tentang bagaimana Armillaria mendapatkan rhizomorphnya.

Rhizomorph dari Armillaria mellea ( Lairich Rig / CC BY-SA 2.0 )

Pengukuran baru mungkin menarik, tetapi perlu diingat individu ini masih dibayangi oleh sepupunya, jamur Armillaria ostoyae di Blue Mountains, Oregon. Ditemukan pada tahun 1998, jamur Oregon mencakup 2.200 hektar dan usianya bisa mencapai 8000 tahun. Gambar berikut menyiratkan bagaimana spesies jamur ini dapat mewarnai sebuah hutan :

[Credit: utopiaordystopia.com ]