BAGIKAN
Freepik

Perusahaan farmasi Pfizer mengatakan bahwa vaksin COVID-19 eksperimentalnya, lebih dari 90% efektif. Vaksin yang dikembangkan bersama mitranya BioNTech dari Jerman ini, membawa kejutan dalam uji coba Tahap 3 yang sedang berlangsung.

Analisis mereka menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik daripada yang diharapkan sebagian besar ahli. Menunjukkan potensi berakhirnya pandemi yang telah menewaskan lebih dari satu juta orang serta kerugian lainnya.

Dikutip dari Reuters, Pfizer dan BioNTech adalah pembuat obat pertama yang merilis data sukses dari uji klinis berskala besar vaksin virus corona. Kedua perusahaan tersebut mengatakan sejauh ini mereka tidak menemukan masalah keamanan yang serius. Serta meminta pihak otoritas AS untuk penggunaan darurat vaksin tersebut bulan ini.

Jika vaksin Pfizer diotorisasi, jumlah dosis awalnya akan dibatasi dan banyak pertanyaan yang tersisa, termasuk berapa lama vaksin akan memberikan perlindungan.

Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin mengatakan kepada Reuters bahwa dia optimis efek imunisasi dari vaksin tersebut akan bertahan selama satu tahun meskipun itu belum pasti.

“Kumpulan hasil pertama dari uji coba vaksin COVID-19 Tahap 3 kami memberikan bukti awal kemampuan vaksin kami untuk mencegah COVID-19,” kata ketua dan CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

“Kami berharap dapat membagikan data kemanjuran dan keamanan tambahan yang dihasilkan dari ribuan peserta dalam beberapa minggu mendatang.

“Kami selangkah lebih dekat dalam memberikan terobosan yang sangat dibutuhkan kepada orang-orang di seluruh dunia untuk membantu mengakhiri krisis kesehatan global ini.

“Kami mencapai tonggak penting dalam program pengembangan vaksin kami pada saat dunia sangat membutuhkannya,” tambah Bourla.

Di sebagian besar dunia, tingkat infeksi COVID-19 melonjak ke rekor tertinggi. Di mana berbagai unit perawatan intensif rumah sakit terisi dan jumlah kematian juga telah meningkat.

Berdasarkan proyeksi pasokan, perusahaan mengatakan mereka berharap dapat memasok hingga 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun 2020. Dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.

Melansir The Guardians, harapan untuk mendapatkan vaksin sebelum akhir tahun telah melonjak karena sifat empati dari hasil, meskipun berasal dari analisis sementara dan uji coba akan berlanjut hingga Desember. Tetapi data keamanan akan tersedia pada akhir November dan regulator akan memprosesnya dengan kecepatan tertinggi. Pembuatan vaksin sedang berlangsung.