BAGIKAN
Credit: M. Weiss/CfA

Dengan menggunakan teleskop optik terbesar di dunia, sebuah galaksi dengan radiasi terkuat di semesta teridentifikasi. Galaksi yang langka ini termasuk dalam kategori BL Lacertae yang memancarkan sinar gamma.

Hanya sedikit saja galaksi yang memancarkan sinar gamma. Sebentuk cahaya yang paling ekstrem. Para astronom percaya bahwa sinar gamma ini berasal dari sekitar lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi BL Lacertae.

Karena peristiwa ini terjadi, galaksi ini dikenal sebagai galaksi aktif. Lubang hitamnya menelan berbagai materi dari sekitarnya dan memancarkan semburan. Atau, aliran materi dan radiasi yang telah terkolimasi. Beberapa galaksi aktif ini diperkirakan kurang dari 1%. Memiliki pancaran yang secara kebetulan bisa mengarah ke Bumi. Ilmuwan menyebutnya sebagai blazar, merupakan salah satu sumber radiasi terkuat di alam semesta. Blazar adalah salah satu fenomena dengan semburan energi terbesar di alam semesta.





Dlam penelitiannya, tim astronom internasional telah menggunakan Gran Telescopio Canarias (GTC). Berlokasi di Observatorio del Roque de los Muchachos (Garafía, La Palma). Temuan mereka dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters.

Blazar terdiri dari dua jenis: BL Lacertae (BL Lac) dan flat-spectrum radio-quasars (FSRQ). Selama ini FSRQ dipahami sebagai suatu galaksi aktif yang relatif muda. Kaya akan debu dan berbagai gas yang mengelilingi lubang hitam di pusatnya. Seiring berjalannya waktu, sejumlah materi habis dikonsumsi oleh lubang hitam. Lalu, FSRQ berevolusi menjadi objek BL Lac.

“Dengan kata lain, BL Lac mungkin mewakili dari fase lansia dan berkembang dari kehidupan sebuah blazar. Sedangkan FSRQ menyerupai orang dewasa,” jelas Vaidehi Paliya, peneliti dari DESY.

“Karena kecepatan cahaya terbatas, semakin jauh kita memandang, semakin awal usia Alam Semesta yang kita selidiki,” kata Alberto Domínguez dari Institut Fisika Partikel dan Kosmos (IPARCOS) di UCM dan salah satu penulis studi.

Para astronom percaya bahwa usia alam semesta saat ini sekitar 13,8 miliar tahun. FSRQ terjauh diidentifikasi pada jarak ketika usia alam semesta hanya berusia 1 miliar tahun. Sebagai perbandingan, BL Lac terjauh yang diketahui, ditemukan saat alam semesta berusia sekitar 2,5 miliar tahun. Oleh karena itu, hipotesis evolusi dari FSRQ menjadi BL Lac tampaknya valid.

Sekarang, tim ilmuwan internasional telah menemukan objek dari BL Lac. terbaru. Disebut sebagai 4FGL J1219.0 + 3653, letaknya lebih jauh lagi dari pemegang rekor sebelumnya.

“Kami telah menemukan sebuah BL Lac. yang bahkan telah hadir 800 juta tahun sebelumnya. Saat itulah alam semesta berusia kurang dari 2 miliar tahun,” kata Cristina Cabello, dari IPARCOS-UCM.





“Penemuan ini bertentangan dengan skenario saat ini. Di mana BL Lac. sebenarnya adalah suatu fase dari evolusi FSRQ,” tambah Nicolás Cardiel, seorang profesor di IPARCOS-UCM.

Jesús Gallego, juga seorang profesor di institusi yang sama dan salah satu penulis studi menyimpulkan: “Penemuan ini telah menantang pengetahuan kita tentang evolusi kosmik blazar dan galaksi aktif secara umum.”

Para peneliti telah menggunakan instrumen OSIRIS dan EMIR, yang dirancang dan dibangun oleh Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC) dan dipasang di GTC. Instrumen ini, dikenal juga sebagai Grantecan.

“Hasil ini adalah contoh yang jelas tentang bagaimana kombinasi area pengumpulan besar GTC. Sebuha teleskop optik-inframerah terbesar di dunia. Bersamaan dengan kemampuan unik dari instrumen pelengkapnya yang dipasang di teleskop. Memberikan hasil terobosan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang Alam Semesta,” kata direktur Grantecan, Romano Corradi.