Bill & Melinda Gates Foundation hari Rabu lalu mengajak negara-negara dunia untuk bekerjasama untuk mempersiapkan vaksin COVID-19 bagi 7 milyar orang di seluruh dunia. Mereka juga menawarkan bantuan sebesar US $150 juta untuk mengembangkan penanganan therapeutic virus corona.
Sementara itu, dibutuhkan setidaknya 18 bulan untuk pengembangan dan uji coba hingga didapatkan vaksin virus corona yang aman. Otoritas global dan pelaku bisnis diminta untuk mulai merencanakan produksi vaksin secara massal, demikian chief foundation, Mark Suzman mengatakan.
“Dalam kondisi normal, maksimum ratusan hingga jutaan dosis vaksin akan diproduksi.”
“Ketika anda menangani sebuah pathogen baru seperti COVID-19, apabila nantinya kita berhasil mengembangkan sebuah vaksin, kita akan membutuhkan milyaran dosis.”
“Terdapat 7 milyar manusia di planet ini,” kata Suzman. “Dan setiap orang yang ada harus mendapatkan vaksinasi. Dan belum pernah ada kapasitas manufaktur di dunia yang bisa memenuhi semuanya.”
Suzman mengumumkan, bahwa yayasan yang diketuainya, yang didirikan dan dikontrol oleh mega billionaire yang juga pendiri Microsoft Bill Gates dan istrinya Melinda Gates, akan menambahkan bantuan dana sebesar US$150 juta dari jumlah US$100 juta yang sebelumnya pernah diumumkan pada bulan Februari untuk membantu dunia dalam melawan pandemi virus corona.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan tes diagnosa COVID-19, penanganan therapeutic dan vaksin, dan memastikan ketersediaannya di seluruh dunia.
Mereka juga menjanjikan akan membantu negara-negara miskin di Asia Selatan dan Sub-Sahara Afrika, yang kekurangan suplai, peralatan dan infrastruktur untuk melawan epidemi baru ini.
Dan yayasan ini juga akan berfokus pada persiapan pengembangan sebuah vaksin yang bisa secara efektif menahan penyebaran virus corona.
Bila nanti vaksin tersebut siap diproduksi, dipastikan 7 milyar orang di seluruh dunia akan mendapatkannya. Masih diperlukan uji coba terhadap vaksin ini untuk memastikan tidak ada efek samping yang tidak diinginkan, atau adanya efek samping dalam sebuah kelompok tertentu, yaitu pada wanita hamil, orang lanjut usia dan anak-anak.
Sebagian besar kandidat vaksin yang ada telah gagal pada tahap trial besar, atau disebut dengan trial fase ketiga.
Suzman mengatakan sudah seharusnya China dan Amerika Serikat mendukung upaya mereka ini, demikian juga dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada hari Selasa lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah menarik dukungan dana AS untuk WHO karena dianggap gagal menangani pandemi virus corona.
“Sangat jelas bagi kami, bahwa organisasi Kesehatan dunia adalah partner yang bisa dipercaya.” kata Suzman, sekaligus menekankan bahwa yayasan milik Gates adalah sumber dana kedua terbesar WHO setelah Amerika Serikat.
Hari Rabu lalu, European Commission chief Ursula Von Leyen mengundang para donor untuk melakukan konferensi pada tanggal 4 Mei untuk Bersama-sama mendanai pengembangan dan penyebaran secara global dari vaksin virus corona, dia menyebutnya dengan “usaha kolektif terbaik kita untuk mengalahkan virus corona.”
Suzman dan the Gates Foundation cukup beralasan untuk optimis bahwa vaksin ini akan siap diproduksi dalam 12 hingga 18 bulan mendatang.
“Ini adalah vaksin tercepat yang pernah dikembangkan dalam sejarah umat manusia.” dia menambahkan.
Dan untuk memproduksinya secara global, dibutuhkan biaya beberapa milyar dollar.
Setiap vaksin yang akhirnya disetujui akan membutuhkan proses manufaktur tersendiri, dan apabila kita tidak mempersiapkan dalam beberapa bulan ini, akan banyak waktu yang terbuang, dia memperingatkan.
“Kita tidak akan kembali pada kondisi ‘normal’ sebelum vaksin tersedia,” kata Suzman. “Tetapi tidak akan ada jalan dramatis untuk mempercepat proses pengembangannya.”