Masyarakat Turki sangat menghargai hewan, terutama burung yang mereka percaya dapat membawa keberuntungan. Kecintaan orang Turki terhadap burung ini ditunjukkan melalui sangkar burung yang telah mereka bangun untuk hunian burung pipit, dan burung merpati sebagai tempat untuk bertengger dan membesarkan anak-anak mereka. Tempat penampungan kecil ini dibangun pada ketinggian sehingga sulit dijangkau oleh manusia dan hewan. Sarang dibuat pad fasad luar masjid, madrasah, perpustakaan, rumah, makam, jembatan, dan istana.
Rumah burung, selain menyediakan tempat berlindung bagi burung, membantu menjaga kebersihan halaman dengan mencegah usaha burung dari membangun sarang secara acak dan mencemari lingkungan dengan kotorannya. Rumah burung juga memenuhi visi keagamaan. Dipercaya bahwa jika seseorang membangun rumah burung, dia mendapatkan perbuatan baik karena burung-burung mencari tempat berlindung di sana.
Selama era Ottoman, estetika merupakan elemen penting. Banyak rumah burung yang dibangun selama periode ini tampak seperti istana mini dengan dua atau tiga lantai masing-masing dengan beberapa balkon yang menonjol, dihiasi dengan ukiran yang diukir dengan cermat, detail pintu dan jendela yang rumit, dan dimahkotai dengan atap dan kubah. Detail arsitektur cenderung mencerminkan gaya pada periode tertentu.
Beberapa spesimen burung awal di Anatolia berasal dari abad ke-13. Madrasah Şifaiye (1217-1218) dari Sivas, Madrasah Slender Minaret (İnce Minare) di Konya dan Makam Kutlu Hatun (1305) di Kayseri menyimpan sangkar burung tertua yang diketahui. Birdhouses pertama cenderung sederhana. Tren bangunan tempat hunian dekoratif dan flamboyan hanya dimulai sekitar abad ke-18. Burung-burung yang dibangun di dinding Masjid Ayazma (1760-1761), Masjid Yeni Valide (1708-1710), Darphane-i Amire (1727) dan Masjid Selimiye (1804) hanyalah beberapa contoh spesimen langka ini.
Photo credit: Caner Cangül
Photo credit: Caner Cangül
Photo credit: Caner Cangül
Photo credit: Caner Cangül
Photo credit: Caner Cangül