BAGIKAN

Dalam upaya untuk memperbaiki tingkat kesehatan mental dan kebutuhan asupan vitamin D-nya, arsitek Andrew Maynard telah merenovasi rumah dan studionya di Melbourne sehingga membuatnya begitu terang benderang bermandikan cahaya matahari. Bahkan, ia harus mengenakan kacamata hitam saat berada di dalamnya.

Maynard, salah satu pendiri  Austin Maynard Architects yang berbasis di Melboure, disarankan untuk memperbaiki aksesnya terhadap vitamin D setelah dokternya mengatakan bahwa kurangnya cahaya alami mungkin dapat memperburuk kecemasan dan stres yang berkaitan dengan pekerjaan.

Pada saat itu, arsiteknya tinggal dan bekerja di  teras rumah Melbourne tahun 1880-an, yang gelap karena sedikit akses cahaya dari luar. Dia mengatakan kepada istrinya bahwa dia akan merombak bangunan itu dengan tujuan untuk “mengenakan kacamata hitam di dalamnya”.

“Kebanyakan klien menyarankan agar lebih banyak cahaya alami,” kata Maynard, yang menamai proyek My-House (rumah kesehatan mental). “Di rumah saya sendiri, saya memutuskan untuk dapat memiliki kelimpahan cahaya alami.”

” ‘mari gunakan kacamata hitam di dalam rumah’ saya memproklamirkan pasangan saya,” lanjutnya. “Mari kita mandi di bawah sinar matahari dan membasahi diri kita sendiri dengan vitamin D. Namun, Istri saya mengira saya sedang bercanda.”

Dinding belakang  teras rumah telah dilepas dan diganti kaca, yang digambarkan sebagai rumah kaca.

Pintu kaca terbuka menuju kebun, sementara atapnya, yang menjulang untuk dapat menaungi bagian atas rumah dua lantai, terdiri dari polycarbonate tembus pandang, yang dikenal sebagai Thermoclick.

Di bagian dalam, rumah itu ditempati oleh ruang makan, dengan dinding penyimpanan yang berjalan pada satu sisi. Ruang berpakaian dengan tanaman yang berdaun rimbun sebagai upaya untuk menambah estetika rumah kaca.

Sebuah volume putih di bagian belakang ruang menampung dapur dan kamar mandi, dan ruang utilitas untuk Arsitek Austin Maynard. Tangga kuning mengarah ke platform bersantai di atas, dan dilengkapi dengan penyimpanan yang terpasang di anak tangganya.

Ini adalah salah satu rangkaian aksen kuning yang ada di kediamannya, termasuk lantai dan kursi beton yang berwarna sama. Meski menambah kecerahan, sang arsitek hanya memilih warna tersebut setelah meminta saran melalui Instagram-nya untuk mendapatkan beberapa masukan.

Fitur asli dari teras rumah yang ada, termasuk langit-langit dan jendela kecil yang tinggi, tetap dipelihara untuk menawarkan kontras dengan ruang yang baru dan penuh cahaya.

“Saya bermaksud membuat rumah dikotomis,” jelasnya. “Teras asli tetap memiliki semua masalah dan daya tariknya, namun pengembangan yang baru itu adalah rumah kaca yang terang dan rumit.”

Kantor Arsitek Austin Maynard terletak di lantai dasar toko, yang memiliki jendela besar dengan bagian atas yang melengkung menghadap ke jalan. Maynard dan keluarganya tinggal di lantai atas, yang meliputi sebuah lounge dan dua kamar tidur.

Maynard menggambarkan desain rumah dan studionya sebagai eksperimental cara hidup dan kerja  – keluarganya dan kantornya berbagi dapur, ruang tamu dan ruang makan selama jam kerja dari jam 09:00 sampai 17:00.

Bangunan juga menawarkan contoh sebagai cara baru yang dapat digunakan orang untuk mengatasi lingkungan kerja, dan sekaligus solusi hemat ruang.

Tapi Maynard mengakui bahwa desainnya memang memberi tantangan, dan ini sama efisiennya dengan tempat tinggal yang akan dia buat untuk kliennya.

“gagasan rumah ini adalah hal yang tidak berani saya taruh pada klien saya,” kata sang arsitek. “karena banyak melanggar peraturan penting-terkait arsitektur-, bahkan seringkali  dengan cara yang tidak baik.”

My-House membiarkan ruangan di bawah sinar matahari dimana hal ini berbeda dengan keharusan rumah pada umumnya,” lanjutnya.

Selama musim panas, sebuah skylight membantu ventilasi alami dan tirai biru yang dapat ditarik di atasnya untuk menawarkan keteduhan sehingga mengurangi cahaya matahari yang berlebih.

Di musim dingin, celah udara isolasi di atap polikarbonat dan sistem pemanas hidronik bekerja untuk menciptakan suhu panas pada ruangan, selebihnya dipancarkan ke area tempat tinggal lainnya.

Andrew Maynard mendirikan studio arsitekturnya pada tahun 1990an, dan telah menyelesaikan proyek termasuk perpanjangan berbentuk periskop. Dia mengubah nama firma tersebut pada tahun 2015 untuk mencerminkan peran Mark Austin, yang telah menjadi anggota kunci tim sejak 2007.

Maynard telah vokal tentang kondisi kerja yang buruk dalam profesi arsitektur, dan dalam esainya  Work/Life/Work Balance tahun 2012, dia membahas berbagai permasalahan termasuk didalamnya mengenai ‘kelebihan beban kerja’.

Tahun lalu, sebuah survei menemukan bahwa lebih dari seperempat siswa arsitektur di Inggris telah melaporkan masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan studi mereka, dengan ‘beban kerja’ dan ‘hutang’ di antara sekian penyebab utamanya.