BAGIKAN
(British Museum)

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap sebuah tablet kuno berusia 5.000 tahun, para peneliti dapat menunjukkan bagaimana sistem pencatatan paling awal terhadap pekerjaan yang telah dilakukan, serta penggunaan bir sebagai alat pembayarannya.

Sebelumnya, manusia yang tinggal di area pertanian kecil hanya meliputi pembagian tugas dan sumber daya alam yang lebih sederhana. Diperkirakan telah terjadi pergeseran dari sekelompok kecil desa pertanian menuju kota besar sekitar 8000 tahun yang lalu – 4.000 hingga 3.200 SM.

Ketika sebuah kota dibangun, bentuk pekerjaan pun menjadi lebih beragam. Salah satunya, upah yang harus diperoleh dari pekerjaan, di mana mekanisme antara pekerja dan pengusaha dibentuk untuk pertama kalinya.

Menggunakan aksara paku, tablet ini adalah salah satu contoh tulisan manusia yang paling awal diketahui. Ditemukan di kota Uruk, yang sekarang kita sebut sebagai Irak. Uruk adalah kota kuno Sumeria dan kemudian Baylonia selama Zaman Perunggu awal Mesopotamia. Pada puncaknya, Uruk diperkirakan memiliki lebih dari 80.000 penduduk. Dikatakan sebagai ibu kota raja heroik yang digambarkan dalam syair kuno “The Epic of Gilgamesh”.

Ian Hodder, seorang antropolog di Stanford University di California, mengatakan kepada New Scientist: “Ada perubahan dari berbagi sosial menuju hierarki. Ini adalah konsekuensi tak terhindarkan dari tinggal di komunitas besar dan mengintensifkan produksi pertanian.”

“Apa yang luar biasa bagi saya adalah bahwa ini adalah suatu masyarakat di mana ekonominya berada pada tahap awal, tidak ada mata uang, tidak ada uang,” Gus O’Donnell, mantan Sekretaris Kabinet dan Kepala Dinas Sipil Inggris, mengatakan kepada BBC.

“Jadi bagaimana mereka menyiasatinya? Nah, simbol-simbolnya memberitahu kita bahwa mereka telah menggunakan bir, saya pikir itu benar-benar luar biasa; tidak ada krisis likuiditas di sini” kata O’Donnell.

Irving Finkel, seorang kurator di British Museum yang bertanggung jawab atas tulisan-tulisan runcing ini, mengatakan bahwa museumnya memiliki sekitar 130.000 buah komunikasi berbasis tanah liat, salah satu di antaranya berupa slip gaji bir.

“Sejak awal tulisan itu dilakukan di atas tanah liat, keputusan yang paling beruntung karena tablet bertahan di tanah selama ribuan tahun bahkan ketika tanpa menggunakan penguat,” katanya kepada BBC pada 2010.

Menurutnya, dari berbagai prasasti yang ditemukan, hanya sedikit yang pada awalnya dimaksudkan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang; selebihnya adalah berbagai dokumen sementara yang mencakup banyak aspek kehidupan di Mesopotamia. Mulai dari jatah bir hingga literatur heroik dan berbagai jenis dokumen lainnya.

Bir dianggap sebagai minuman populer di Mesopotamia, tapi penggunaan bir dalam pekerjaan juga terjadi pada Mesir Kuno. Para pekerja piramida dibayar 4 hingga 5 liter bir per hari. Begitupun pada Abad Pertengahan.