BAGIKAN
(Catrin Rutland)

Di antara beberapa simpanse, ditemukan sejenis tulang di dalam jaringan jantungnya, menurut sebuah studi yang melakukan pengamatan terhadap kera besar yang telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Tulang berukuran kecil dan dianggap langka ini disebut sebagai cordis os. Berukuran tidak lebih dari beberapa milimeter, dan bisa berbeda-beda pada setiap individunya. Biasanya, ditemukan juga pada beberapa hewan seperti sapi, kerbau, domba, unta dan berang-berang.

Pada simpanse, tulang os cordis ditemukan bagi mereka yang memiliki sejenis penyakit jantung yang juga ditemukan pada manusia, yang dikenal sebagai idiopathic myocardial fibrosis (IMF), yang ditandai dengan akumulasi jaringan ikat fibrosa yang terkait dengan aritmia – gangguan yang terjadi pada irama detak jantung – dan kematian secara mendadak.

“Penemuan tulang baru pada spesies baru adalah peristiwa langka, terutama pada simpanse yang memiliki anatomi yang mirip dengan manusia,” kata Catrin Rutland dari University of Nottingham, salah satu penulis penelitian ini, “Itu menimbulkan pertanyaan, apakah beberapa orang manusia bisa memiliki os cordis juga.”


Pemindaian MicroCT pada tulang os cordis (Catrin Rutland)

Dengan pemindaian resolusi tinggi yang digunakan untuk menganalisis struktur jaringan ikat padat yang menopang jantung simpanse, para peneliti memperhatikan kalsifikasi (lintasan metabolisme yang merekatkan senyawa kalsium pada dinding pembuluh darah, jaringan maupun organ) yang tumbuh di jantung beberapa simpanse.

Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa simpanse betina tertua berusia 59 tahun di antara kelompok itu, ditemukan adanya beberapa tempat telah terjadi pengerasan di dalam pembuluh besar jantungnya.

Beberapa jantung simpanse juga memperlihatkan cartilago cordis, yaitu semacam pembentukan tulang rawan. Ini adalah penemuan penting, karena tulang rawan mungkin ada hubungannya dengan pertumbuhan struktur cordis os, karena tulang rawan memiliki potensi untuk berubah menjadi sebuah tulang.

Dilansir dari ScienceALert, mineralisasi kerangka jantung pada manusia biasanya karena usia, dan dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Sementara simpanse mungkin tidak rentan terhadap masalah arteri koroner seperti spesies kita sendiri, penyakit jantung masih mempengaruhi hampir 70 persen simpanse dewasa yang tertahan.

Dari 16 jantung yang dinilai tim dalam studi ini, hanya 3 simpanse yang tidak menunjukkan bukti IMF dalam jantung mereka, dan tidak memiliki wilayah yang terlalu padat. Di sisi lain, semua jantung simpanse yang terkena dampak IMF menunjukkan pembentukan tulang atau tulang rawan, dan peningkatan jaringan ikat di dekatnya.



Tetapi apakah ini merupakan hal yang buruk bagi hewan masih belum jelas. Fungsi pasti dari os cordis belum ditemukan pada spesies lain, dan bahkan dalam kasus di mana ia berkembang seiring bertambahnya usia – seperti halnya pada berang-berang – itu tidak selalu berbahaya, dan sebenarnya bisa melindungi katup jantung.

“Implikasi klinis dan fungsional dari kehadiran tulang rawan dan jaringan tulang dalam kerangka jantung simpanse masih harus dijelaskan,” tulis para peneliti dalam tulisannya.